Nama : Isfar Ryan E.P
NPM : 15209965
Kelas : 4 EA16
Dosen : Sri Murtiasih
Matakuliah : Etika Bisnis #
Tugas 1,.Pengertian Bisnis,
pengertian Etika Bisnis, dan Indikator Etika
PENGERTIAN
BISNIS
Bisnis adalah suatu organisasi yang
menghasilkan dan menjual product atau jasayang dibutuhkan konsumen pada tingkat
keuntungan tertentu.
llmu ekonomi adalah suatu ilmu yang
mempelajari tentang usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Dalam pengertian ekonomi,benda-benda
atau barang dibagi 2:
• Benda
ekonomi: butuh usaha dan pengorbanan untuk mendapatkannya
• Benda
bebas: tidak membutuhkan usaha dan pengorbanan
Ada 3 hal yang penting dalam bisnis:
• Semua bisnis menghasilkan barang
atau jasa
• Semua bisnis mencari keuntungan
• Semua bisnis mencoba meneruskan
keinginan konsumen
Mengapa kita perlu belajar bisnis
• The impact of Business (pengaruh
kuat bisnis dalam kehidupan sehari-hari)
• Career choise (pilihan karir atau
propesi)
• Business ownor ship (keinginan
untuk memiliki dan untuk menjelaskankepada konsumen tentang produk yang
dihasilkan)
Tujuan bisnis:
• Profit (keuntungan)
• Growth (pertumbuhan)
• Continuity (berkesinambungan)
• Stability (stabilitas)
• Public Service (pelayanan umum)
• Will Fare (sejahtera)
PENGERTIAN ETIKA, ETIKA BISNIS, DAN
JENIS – JENIS ETIKA
Etika bisnis merupakan etika
terapan. Etika bisnis merupakan aplikasi pemahaman kita tentang apa yang baik
dan benar untuk beragam institusi, teknologi, transaksi, aktivitas dan usaha
yang kita sebut bisnis. Etika bisnis merupakan studi standar formal dan
bagaimana standar itu diterapkan ke dalam system dan organisasi yang digunakan
masyarakat modern untuk memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa dan
diterapkan kepada orang-orang yang ada didalam organisasi.
Banyak yang keberatan dengan
penerapan standar moral dalam aktivitas bisnis. Beberapa orang berpendapat
bahwa orang yang terlibat dalam bisnis hendaknya berfokus pada pencarian
keuntungan financial bisnis mereka dan tidak membuang-buang energy mereka atau
sumber daya perusahaan untuk melakukan pekerjaan baik.
Etika seharusnya diterapkan dalam
bisnis dengan menunjukan bahwa etika mengatur semua aktifitas manusia yang
disengaja, dan karena bisnis aktivitas manusia yang disengaja, etika juga
hendaknya berperan dalam bisnis. Argument lain berpandangan bahwa, aktivitas
bisnis, seperti juga aktivitas manusia lainnya, tidak dapat eksist kecuali
orang yang terlibat dalam bisnis dan komunitas sekitarnya taat terhadap standar
minimal etika. Bisnis merupakan aktifitas kooperatif yang eksistensinya
mensyaratkan prilaku eksis.
Dalam masyarakat tanpa etika,
seperti ditulis filsuf Hobbes, ketidakpercayaan dan kepentingan diri yang tidak
terbatas akan menciptakan “perang antar manusia terhadap manusia lain”, dan
dalam situasi seperti itu hidup akan menjadi “kotor, brutal, dan dangkal”.
Karenanya dalam masyarakat seperti itu, tidak mungkin dapat melakukan aktivitas
bisnis, dan bisnis akan hancur. Karena bisnis tidak dapat bertahan hidup tanpa
etika, maka kepentingan bisnis yang paling utama adalah mempromosikan prilaku
etika kepada anggotanya dan juga masyarakat luas.
Etika hendaknya diterapkan dalam
bisnis dengan menunjukan bahwa etika konsisten dengan tujuan bisnis, khususnya
dalam mencari keuntungan. Contoh merck dikenal karena budaya etisnya yang sudah
lama berlangsung, namun ia tetap merupakan perusahaan yang secara spektakuler
mendapatkan paling banyak keuntungan sepanjang masa.
Sebagian besar orang akan menilai
perilaku etis dengan menghukum siapa saja yang mereka persepsi berprilaku tidak
etis, dan menghargai siapa saja yang mereka persepsi berprilaku etis. Pelanggan
akan melawan perusahaan jika mereka mempersepsi ketidakadilan yang dilakukan
perusahaan dalam bisnis lainnya, dan mengurangi minat mereka untuk membeli
produknya. Karyawan yang merasakan ketidakadilan, akan menunjukkan absentisme
lebih tinggi, produktivitas lebih rendah, dan tuntutan upah yang tinggi.
Sebaliknya, ketika karyawan percaya bahwa organisasi adil, akan senang
mengikuti manajer. Melakukan apapun yang dikatakan manajer, dan memandang
keputusan manajer sah. Ringkasnya, etika merupakan komponen kunci manajemen
yang efektif. Dengan demikian, ada sejumlah argument yang kuat, yang mendukung
pandangan bahwa etika hendaknya diterapkan dalam bisnis.
MACAM ETIKA
Ada dua macam etika yang harus kita
pahami bersama dalam menentukan baik dan buruknya perilaku manusia, yaitu:
1.
ETIKA
DESKRIPTIF, yaitu etika yang berusaha
meneropong secara kritis dan rasional sikap dan prilaku manusia dan apa yang
dikerjar oleh manusia dalam hidup ini sebagai suatu yang bernilai. Etika
deskriptif memberikan fakta sebagai dasar untuk mengambil keputusan tentang
perilaku/sikap yang akan diambil.
2.
ETIKA
NORMATIF, yaitu etika yang berusaha
menetapkan berbagai sikap dan pola prilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh
manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika normatif memberi
penilaian sekaligus memberi norma sebagai dasar dan kerangka tindakan yang akan
diputuskan.
Secara umum Etika dapat
dibagi menjadi:
1. Etika Umum berbicara
mengenai norma dan nilai moral, kondisi-kondisi dasar bagi manusia untuk
bertindak secara etis,bagaimana manusia mengambil keputusan etis, teori-teori
etika, lembaga-lembaga normatif dan semacamnya.
2. Etika Khusus adalah
penerapan prinsip-prinsip atau norma-norma moral dasar dalam bidang kehidupan
yang khusus. Penerapan ini bisa berwujud: Bagaimana saya menilai perilaku saya
dan orang lain dalam bidang kegiatan dan kehidupan khusus yang dilatarbelakangi
oleh kondisi yang memungkinkan manusia bertindak etis: cara bagaimana manusia
mengambil suatu keputusan/tindakan, dan teori serta prinsip moral dasar yang
ada akibatnya.
Etika Khusus dibagi lagi menjadi 3:
a. Etika Individual lebih
menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya sendiri.
b. Etika Sosial berbicara
mengenai kewajiban dan hak, sikap dan pola perilaku manusia sebagai makhluk
sosial dalam interaksinya dengan sesamanya.
Dengan demikian luasnya lingkup dari
etika sosial, maka etika sosial ini terbagi atau terpecah menjadi banyak bagian/bidang.
Dan pembahasan bidang yang paling aktual saat ini adalah mengenai:
a. Sikap terhadap sesama
b. Etika keluarga
c. Etika profesi
d. Etika politik
e. Etika lingkungan
f. Etika ideology
c. Etika Lingkungan Hidup, menjelaskan hubungan
antara manusia dengan lingkungan sekitarnya dan juga hubungan antara manusia
yang satu dengan manusia yang lainnya yang secara langsung maupun tidak
langsung berdampak pada lingkungan hidup secara keseluruhan.
INDIKATOR
ETIKA BISNIS
Kehidupan
bisnis modern menurut banyak pengamat cenderung mementingkan keberhasilan
material. Menempatkan material pada urutan prioritas utama, dapat mendorong
para pelaku bisnis dan masyarakat umum melirik dan menggunakan paradigma
dangkal tentang makna dunia bisnis itu sendiri. Sesungguhnya dunia binis tidak
sesadis yang dibayangkan orang dan material bukanlah harga mati yang harus
diupayakan dengan cara apa yang dan bagaimanapun. Dengan paradigma sempit dapat
berkonotasi bahwa bisnis hanya dipandang sebagai sarana meraih pendapatan dan
keuntungan uang semata, dengan mengabaikan kepentingan lainnya. Organisasi
bisnis dan perusahaan dipandang hanya sekedar mesin dan sarana untuk
memaksimalkan keuntungannya dan dengan demikian bisnis semata-mata berperan
sebagai jalan untuk menumpuk kekayaan dan bisnis telah menjadi jati diri lebih
dari mesin pengganda modal atau kapitalis.
Dari
sudut pandang etika, keuntungan bukanlah hal yang baru, bahkan secara moral
keuntungan merupakan hal yang baik dan diterima. Alasannya adalah sebagai
berikut:
1.
Secara moral keuntungan memungkinkan organisasi/perusahaan untuk bertahan dalam
kegiatan bisnisnya.
2.
Tanpa memperoleh keuntungan tidak ada pemilik modal yang bersedia menanamkan modalnya,
dan karena itu berarti tidak akan terjadi aktivitas yang produktif dalam memacu
pertumbuhan ekonomi.
3.
Keuntungan tidak hanya memungkinkan perusahaan bertahan melainkan dapat
menghidupi karyawannya ke arah tingkat hidup yang lebih baik. Keuntungan dapat
dipergunakan sebagai pengembangan perusahaan sehingga hal ini akan membuka
lapangan kerja baru.
Implementasi
etika dalam penyelenggaraan bisnis mengikat setiap personal menurut bidang
tugas yang diembannya. Dengak kata lain mengikat manajer, pimpinan unit kerja
dan kelembagaan perusahaan. Semua anggota organisasi/perusahaan sesuai dengan
tugas pokok dan fungsi harus menjabarkan dan melaksanakan etika bisnis secara
konsekuen dan penuh tanggung jawab. Dalam pandangan sempit perusahaan dianggap
sudah dianggap melaksanakan etika bisnis bilamana perusahaan yang bersangkutan
telah melaksanakan tanggung jawab sosialnya. Dari berbagai pandangan etika
bisnis, beberapa indikator yang dapat dipakai untuk menyatakan bahwa seseorang
atau perusahaan telah mengimplementasikan etika bisnis antara lain adalah:
1. Indikator Etika Bisnis menurut ekonomi
adalah apabila perusahaan atau pebisnis telah melakukan pengelolaan sumber daya
bisnis dan sumber daya alam secara efisien tanpa merugikan masyarakat lain.
2. Indikator Etika Bisnis menurut
peraturan khusus yang berlaku. Berdasarkan indikator ini seseorang pelaku
bisnis dikatakan beretika dalam bisnisnya apabila masing-masing pelaku bisnis
mematuhi aturan-aturan khusus yang telah disepakati sebelumnya.
3. Indikator Etika Bisnis menurut hukum.
Berdasarkan indikator hukum seseorang atau suatu perusahaan dikatakan telah
melaksanakan etika bisnis apabila seseorang pelaku bisnis atau suatu perusahaan
telah mematuhi segala norma hukum yang berlaku dalam menjalankan kegiatan
bisnisnya.
4. Indikator Etika Bisnis berdasarkan
ajaran agama. Pelaku bisnis dianggap beretika bilamana dalam pelaksanaan
bisnisnya senantiasa merujuk kepada nilai-nilai ajaran agama yang dianutnya.
5. Indikator Etika Bisnis berdasarkan
nilai budaya. Setiap pelaku bisnis baik secara individu maupun kelembagaan
telah menyelenggarakan bisnisnya dengan mengakomodasi nilai-nilai budaya dan
adat istiadat yang ada disekitar operasi suatu perusahaan, daerah dan suatu
bangsa.
6. Indikator Etika Bisnis menurut
masing-masing individu adalah apabila masing-masing pelaku bisnis bertindak
jujur dan tidak mengorbankan integritas pribadinya.
http://melvino84.blogspot.com/2011/10/indikator-etika-bisnis_14.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar